Apa itu project-based learning?

Project-based learning (PBL) adalah salah satu strategi pembelajaran yang menempatkan siswa di pusat pembelajaran (student center). Berbeda dengan metode tradisional, dimana guru banyak menyampaikan materi dan memimpin arah proses belajar. Dalam pembelajaran berbasis proyek, siswa diberikan kesempatan untuk menyelesaikan proyek yang berhubungan dengan masalah nyata. Sebagai contoh, di samping sebuah SD di Bangka, sedang dibangun gedung tinggi. Setiap hari, murid-murid terganggu karena bisingnya suara pembangunan. Guru di SD tersebutpun mengajak anak-anak untuk mencari solusi apa yang bisa mereka lakukan untuk membuat kelas tidak terganggu oleh suara bising tersebut. Pada semester itu juga, guru IPA tersebut sedang mengajar materi jenis-jenis pengantar suara. Jadi, permasalahan dunia nyata yang dipilih tetap terkait dengan materi yang ingin diajarkan.

proyek bersama
proyek bersama
real world problem
real world problem

Pembelajaran berbasis proyek ini, memungkinkan siswa untuk menerapkan dan melatih keterampilan yang berbeda, seperti keterampilan berpikir kritis, kreatifitas dan keterampilan sosial. Keterampilan berpikir kritis sangat mungkin untuk dilatih karena murid-murid diajak untuk mendalami permasalahan yang ada. Sebagai contoh,dalam permasalahan seperti permasahalan penumpukan sampah. Sebelum membuat proyek/produk, tahap pertama adalah memahami mengapa masalah tersebut ada apa yang mejadi akar dari permasalahan tersebut. Hal ini bisa melatih siswa untuk berpikir kritis dan system thinking. Selain itu, setelah mendalami masalah, tahapan selanjutnya adalah membuat produk/ solusi yang dapat mengurangi masalah. Hal ini tentu saja akan membuat anak-anak terlatih untuk memecahkan masalah karena mereka membuat sesuatu yang baru yang mungkin belum ada sebelumnya. Bayangkan, jika metode ini dilakukan terus menerus, siswa kita akan terlatih berpikir sebagai penyelesai masalah bukan sebagai 'pembuat masalah'. Selanjutnya, karena project-based learning umumnya dilakukan berkelompok, siswa mendapatkan kesempatan untuk bekerja dalam tim dalam waktu yang lama dan cukup intens. Hal ini akan memberikan mereka pengalaman bekerja dalam tim. Dimana sangat mungkin konflik terjadi. Apabila siswa dapat belajar dari konflik-konflik yang mereka hadapi, sangat mungkin dapat mengembangkan kemampuan resolusi konflik-- yang mana merupakan keterampilan yang sangat penting di dunia kerja sekarang.

PBL dan kreativitas
PBL dan kreativitas
bernalar kritis
bernalar kritis

Selain itu karena pembelajaran dengan metode ini juga tetap berkaitan dengan materi yang diajarkan, pembelajaran yang didapatkan selama pengerjaan proyek akan memberikan pengetahuan yang mendalam. Berbeda dengan gaya mengajar tradisional, dimana seringkali guru menyampaikan materi di depan kelas dan murid-murid di test untuk mengukur hapalan/pemahaman mereka. pengetahuan yang didapat dari metode tradisional seringkali tidak akan bertahan lama, tanpa pengulangan terus menerus. Seringkali banyak kasus yang menunjukan bahwa siswa setelah lulus tidak lagi mengingat rumus-rumus matematika yang mereka pelajari pada masa sekolah. Sebagai contoh, hanya matematika yang masih digunakan sehari-hari yang masih terus menempel. Menurut banyak ahli, hal ini terjadi karena pengetahuan yang didapatkan tidaklah praktikal atau tidak dikaitkan dengan permasalahan dunia nyata. Sehingga, muridpun tidak tau mengaplikasikanya dalam kehidupan nyata. Berbeda dengan pembelajaran berbasis proyek yang mana, materi yang diajarkan dijadikan bagian dari usaha penyelesaian masalah nyata disekeliling murid-murid. Banyak penelitian yang menunjukan bahwa dengan metode ini, pemahaman yang siswa miliki akan mendalam, berguna dan mengakar.

pembelajaran kontekstual
pembelajaran kontekstual
tidak praktikal matematika
tidak praktikal matematika

Pembelajaran berbasis proyek mengikuti struktur yang dirancang dengan hati-hati. Proyek dimulai dengan menyediakan siswa dengan masalah yang harus diselesaikan. Siswa kemudian mengembangkan rencana untuk menyelesaikan masalah tersebut. Selama proses pembelajaran, siswa diberi kesempatan untuk berdiskusi dengan rekan-rekannya, mengevaluasi karya mereka, dan menyelesaikan proyek dengan hasil yang diharapkan.

Meskipun begitu, penting juga untuk membahas tantangan dari pembelajaran berbasis proyek. Tidak dapat dipungkiri bahwa metode ini akan membutuhkan waktu perencanaan yang lebih lama dan juga sumber daya yang lebih banyak. Pendekatan baru ini juga akan dapat membingungkan guru untuk mengevaluasi kinerja siswa karena berbeda dengan penilaian angka yang biasa dilakukan. Namun, dengan perencanaan dan pengorganisasiaan yang baik, sangat mungkin untuk menerapkan pembelajaran ini di sekolah manapun. Terlebih lagi, pembelajaran berbasis proyek ini dapat menjadi cara efektif untuk meningkatkan keterampilan siswa dan membantu mereka mengembangkan pengetahuan yang mendalam.

sintaks pembelajaran berbasis proyek
sintaks pembelajaran berbasis proyek
Baca tulisan terkait ...