4 Contoh ide proyek PjBL untuk siswa sekolah dasar
Nurul Bahirah
Pembelajaran berbasis proyek adalah metode pembelajaran yang sangat efektif dalam memotivasi siswa untuk belajar karena mereka dapat terlibat langsung dalam proyek . Selain itu, juga dapat memotivasi siswa karena topik yang diangkat berasal dari masalah nyata di dunia yang ada di sekeliling mereka.
Berikut ini adalah empat ide pembelajaran berbasis proyek yang relevan untuk siswa sekolah dasar di Indonesia :
#1 Proyek tentang pengelolaan sampah
Indonesia memiliki masalah besar dalam pengelolaan sampah, dengan banyak kota yang kesulitan mengatasi jumlah sampah yang dihasilkan. Proyek PBL yang fokus pada pengelolaan sampah dapat mengajarkan siswa tentang pentingnya mengurangi, menggunakan kembali, dan daur ulang sampah.
Contoh pertanyaan pengarah, " Apa yang bisa kita lakukan untuk mengelola sampah dengan lebih baik sehingga tidak menambah beban sampah yang sudah banyak di lingkungan?"
Dalam pembelajaran dengan tema ini, siswa dapat diajak untuk memahami masalah melalui kunjungan ke lokasi penampungan sampah terdekat ataupun ke pusat lokasi penampungan seperti Bantar Gerbang (Jakarta). Bagi yang berada di daerah, permasalahan lainya yang terkait, seperti membakar sampah bisa juga diangkat dan didalami.
Dalam kunjungan untuk pendalaman masalah, siswa dapat bertanya dan berdiskusi langsung dengan aktor-aktor yang terkait seperti dinas lingkungan, warga lokal ataupun petugas kebersihan di daerah.
Berdasarkan informasi yang didapat, siswa dapat berdiskusi mengenai proyek yang akan mereka lakukan, untuk menjawab permasalahan yang ada. --> "apa yang bisa kita lakukan untuk mengelola sampah dengan lebih baik agar tidak menambah beban sampah lebih banyak?"
Dari proses diskusi bersama ini, ada banyak kemungkinan produk akhir yang bisa lahir dari ide siswa seperti kampanye sosial untuk pengurangan sampah ataupun pengolahan sampah menjadi produk pakai
#2 Proyek Penyediaan Air Bersih
Di Indonesia, masih banyak desa-desa yang tidak memiliki akses yang cukup terhadap air bersih. Termasuk di dalamnya, sekolah-sekolah dengan keterbatasan air bersih untuk siswa-siswanya. Dengan melakukan proyek dengan tema ini, bukan hanya siswa menjadi lebih peka terhadap masalah-masalah yang ada di lingkungan, namun proyek ini juga dapat membantu memberikan pemahaman yang mendalam terkait teknologi lingkungan , seperti penyaringan air, pengumpulan air hujan, dan pemasangan pipa air bersih -- yang mana dapat membantu menyelesaikan permasalahan di sekitar lingkungan mereka.
Pembelajaran dapat dimulai dengan memberikan pertanyaan pengarah seperti berikut:
"Apa yang bisa kita lakukan untuk mendapatkan air yang lebih jernih pada musim kemarau?
ataupun
"Apa yang bisa kita lakukan untuk meningkatkan jumlah air bersih di sekolah kita?"
Berangkat dari pertanyaan di atas, siswa dapat mendalami lebih lanjut mengenai permasalahan pengelolaan air di sekitar lingkungan mereka. Hal ini bisa dilakukan dengan berdiskusi dengan warga lokal, perangkat daerah, ataupun bertanya kepada ahli di bidang teknologi lingkungan.
Selanjutnya, siswa dapat berdiskusi dan merancangan proyek yang akan mereka lakukan. Sebagai contoh, di suatu SD di Amerika Serikat, Seorang guru IPA mengajak siswanya untuk membuat proyek yang dapat membantu anak-anak di Afrika mendapatkan air lebih bersih. Mereka membuat proyek tentang penyaringan air. Mereka mencoba berbagai macam cara yang dapat membuat air lebih jernih dengan material sederhana yang juga ada di Afrika seperti bebatuan, daun, dan tissue. Setelah sukses membuat penyaringan air sederhana, mereka merekam proses pembuatanya dan dibagikan di Internet dan ke sekolah-sekolah di Afrika. Dengan harapan saringan air yang mereka buat dapat bermanfaat.
#3 Proyek Menanam Pohon
Indonesia adalah negara dengan hutan tropis yang luas, namun masih banyak hutan yang rusak dan dibabat. Baik di daerah ataupun diperkotaan, masalah pembabatan hutan ataupun penebangan pohon merupakan kondisi yang dialami oleh siswa di penjuru Indonesia. Sebagai contoh, di daerah Sumatra, siswa mungkin cukup sering melihat hutan tropis ditebang untuk ditanami pohon sawit. Hal ini biasanya menjadikan daerah tersebut, dalam jangka panjang, tidak berkecukupan air bersih. Begitupula, di Jakarta, banyaknya pohon yang ditebang di daerah yang dulunya resepan air, seperti Kelapa Gading, membuat banjir di Jakarta makin parah.
Pertanyaan pengarah yang dapat diberikan untuk topik ini seperti:
"Apa yang bisa kita lakukan untuk dapat mengurangi kekeringan di daerah kita?"
"Apa yang bisa kita lakukan untuk mengurangi polusi udara di sekitar sekolah kita?"
Terdapat banyak jenis proyek yang dapat dilakukan siswa, seperti menanam pohon untuk membantu mengatasi masalah deforestasi, kampanye sosial untuk meningkatkan awareness (melalui karya seni & media sosial), ataupun menuliskan surat permohonan kepada pengambil kebijakan.
Dalam menanam pohon, mereka dapat memilih jenis pohon yang tepat dan merawat pohon dengan benar. Proyek ini dapat membantu siswa memahami tentang pentingnya menjaga lingkungan hidup yang sehat.
Sebagai contoh, di suatu SD di Amerika Serikat, Seorang guru IPA mengajak siswanya untuk membuat proyek yang dapat membantu anak-anak di Afrika mendapatkan air lebih bersih. Mereka membuat proyek tentang penyaringan air. Mereka mencoba berbagai macam cara yang dapat membuat air lebih jernih dengan material sederhana yang juga ada di Afrika seperti bebatuan, daun, dan tissue. Setelah sukses membuat penyaringan air sederhana, mereka merekam proses pembuatanya dan dibagikan di Internet dan ke sekolah-sekolah di Afrika. Dengan harapan saringan air yang mereka buat dapat bermanfaat.
#4 Proyek Pangan Lokal
Masuknya kuliner international ke Indonesia semakin menjamur. Cukup sering kita lihat kuliner dari Korea, Jepang, dan timur tengah, semakin banyak masuk ke daerah-daerah di Indonesia. Biasanya makan internasional ini sangat digemari oleh anak-anak muda. Di sisi lainya, banyak pangan khas lokal di daerah belum terangkat dengan baik sehingga dapat menjadi primadona kuliner di Indonesia.
Berangkat dari permasalahan di atas, pembelajaran berbasis proyek yang berfokus pada pengembangan pangan lokal dapat dilakukan.
Berikut pertanyaan pengarah yang dapat diberikan:
"Apa yang bisa kita lakukan untuk membantu memasarkan salak pondok (buah khas Jakarta) sebagai primadona pangan di Jakarta?"
"Apa yang bisa kita lakukan untuk mempromosikan olahan ubi kayu (pangan lokal Aceh 2021) menjadi jajanan modern khas Aceh?"
Dalam penentuan masalah yang diangkat, dapat disesuaikan dengan kondisi di setiap daerah masing-masing. Sangat mungkin juga, apabila siswa yang mencari permasalahan terkait yang ingin diangkat.
Melalui proyek ini, siswa dapat melakukan proyek yang mempromosikan pangan lokal di sekolah dan lingkungan sekitar. Mereka juga dapat mempelajari tentang jenis-jenis makanan lokal, cara membuatnya, dan bagaimana memasarkanya.
