3 Perbedaan Kurikulum Merdeka dengan K13

3 perbedaan kurikulum merdeka dengan k13
3 perbedaan kurikulum merdeka dengan k13

Mengupas Tuntas 3 Perbedaan Kurikulum Merdeka dan Kurikulum 2013

Halo, para pahlawan pendidikan! Kita akan menggali apa bedanya Kurikulum 2013 dengan yang terbaru, yaitu Kurikulum Merdeka. Mari kita simak perbedaannya!

Pertama, dalam kurikulum merdeka setiap siswa diperlakukan spesial. Maksudnya adalah dalam kurikulum merdeka, guru menyiapkan pembelajaran yang disesuaikan dengan minat, bakat, dan kemampuan siswa. Bapak/Ibu sebagai orang tua pasti tau -- bahwa anak kita memiliki kelebihan dan kekuranganya masing-masing. Namun, dalam kelas seringkali mereka diberikan pembelajaran yang seragam, walaupun kemampuanya berbeda-beda.

Dalam kurikulum merdeka, guru dan sekolah akan berusaha memahami setiap individu dan menyesuaikan pembelajaran berdasarkan data tersebut. Hal ini akan menjadikan pembelajaran yang lebih tepat sasaran sesuai dengan kemampuan siswa. Siswapun akan lebih merdeka karena tidak lagi 'dipaksa' untuk seragam dengan siswa lainya yang memiliki kemampuan dan ketertarikan yang berbeda.

Pembelajaran Terdiferensiasi: Merdeka Siswa-nya!

Kedua ada fleksibilitas dalam penyusunan pembelajaran. Berbeda dengan sebelumnya, dimana sering kali guru 'dikejar' deadline untuk menyelesaikan pembelajaran sebelum ujian nasional. Pada kurikulum merdeka, guru memiliki fleksibilitas untuk memilih materi yang ingin ia dalami -- tidak semua materi di buku wajib dibahas. Hal ini berdampak besar bagi terbukanya ruang kreasi guru. Guru memiliki waktu ekstra untuk merancang pembelajaran yang sesuai dengan kompetensi dunia nyata. Sebagai contoh, dalam pelajaran matematika tentang menghitung luas bangun ruang. Setelah mengajarkan tentang cara mengukur bangun ruang. Guru dapat menggunakan waktu lebih untuk mengajak murid membuat projek merancang sekolah impian. Dimana murid akan merancang maket sekolah dengan memperhitungkan luas bangunan dan ruang-ruang yang diperlukan.

Hal ini akan memperdalam pemahaman dari materi luas bangunan. Membuat ilmu yang didapatkan mengakar dan tidak mudah dilupakan. Berbeda dengan zaman kita, saat diminta mengulang rumus limas saja, sekarang mungkin sudah lupa, kan? Kurikulum Merdeka ini memerdekakan guru-guru dari beban menuntaskan semua materi secara terburu-buru! Guru Merdeka, Murid Merdeka!

Guru memiliki ruang lebih untuk berkreasi: Merdeka Guru-nya!

Ketiga, Kurikulum Merdeka menekankan pembentukan karakter dan pengembangan kompetensi holistik. Hal yang berbeda antara kurikulum 2013 dengan kurikulum merdeka adalah adanya Projek Profil. Projek Profil atau P5 adalah kegiatan berbasis projek kokulikuler (diluar jam mata pelajaran) yang bertujuan untuk mengembangkan karakter dan kompetensi baik sesuai dengan Profil Pelajar Pancasila. Melalui kegiatan projek yang menantang, murid akan melatih kompentensi dan karakter yang penting bagi kehidupan seperti mandiri, bernalar kritis, bertakwa kepada Tuhan YME & berakhlak mulia, kreatif dan berkebinekaan global. Tentunya, inisiatif ini, merupakan inisitif yang dinanti-nantikan, bukan?

Karakter dan Kompetensi Holistik: Lebih dari Sekadar Angka

Nah, itulah beda antara Kurikulum Merdeka dengan Kurikulum 2013. Kurikulum Merdeka datang dengan semangat baru yang lebih menarik. Fokus pada siswa, fleksibilitas dalam pembelajaran, dan perhatian pada karakter serta kompetensi membuatnya istimewa.

Bagi para guru dan orang tua, inilah saatnya kita merangkul perubahan dengan senang hati. Kurikulum Merdeka membawa harapan baru dalam dunia pendidikan. Semangat Pancasila, pembelajaran berbasis projek, dan fokus pada karakter membuat pendidikan lebih relevan dan berdampak positif.

Mari kita dukung bersama Kurikulum Merdeka untuk mencetak generasi penerus yang siap menghadapi dunia dengan segala keunikan dan tantangannya. Dengan pendidikan yang lebih menarik dan holistik, kita bisa bersama-sama membawa masa depan yang lebih baik bagi anak-anak kita.

Kesimpulan: Kurikulum Merdeka - Membawa Angin Segar Pendidikan